Manis Bisnis Crepesnya, Laris Juga Wajannya

Makanan ringan berupa kue dadar renyah berisi buah-buahan atawa crepes, membawa peruntungan bagi pungusaha wajan crepes. Permintaan wajan crepes cukup besar, dari ibu rumah tangga hingga restoran besar. Ada yang mengimpor wajan dari Perancis dan Malaysia lalu dijual di sini. Tapi ada pula yang memproduksi wajan crepes sendiri lantaran permintaannya terus meningkat.

Siapa tak tahu crepes? Cemilan yang berasal dari Eropa ini, sekarang juga populer di Indonesia. Makanya, banyak penjual crepes betebaran, mulai dari kelas pinggiran jalan hingga di pusat perbelanjaan. Seiring bisnis crepes yang semakin manis, para penjual wajan crepes pun ikutan kecipratan lezatnya bisnis tersebut. Penjualan wajan crepes terdongkrak.

Ada yang memproduksi sendiri wajan crepes, ada pula yang memilih mengimpor wajan crepes untuk dijual lagi di sini. Salah satu importir wajan crepes adalah Wisnu Primu-lyono. Ia bilang, pasar penjualan loyang crepes terbuka lebar seiring dengan terus meningkatnya penjual makanan ringan itu. Pelanggannya rata-rata pengusaha waralaba bisnis crepes,restoran, maupun ibu rumah tangga Dia mengaku hanya menjual loyang crepes impor buatan Perancis dan Malaysia "Dalam sebulan saya bisa menjual wajan crepes 25 urn. kata dia

Wisnu telah memasarkan sejak tahun 2007. Ada dua macam wajan yang dijual, pertama adalah wajan crepes elektrik asal Perancis yang menggunakan aliran listrik, dan wajan aluminium dari Malaysia

Harga wajan ini antara Rp 3,25 juta sampai dengan Rp 4,75 juta. Bedanya adalah wajan crepes dari Perancis lebih irit dalam hal penggunaan energi listrik. Namun restoran kebanyakan membeli wajan crepes asal Malaysia "Pembeli wajan itu biasanya datang dari luar pulau Jawa, seperti Kalimantan, Sumatera dan juga Sulawesi.-Saya bisa mengan-tongi omzet Rp 81 juta per bulan," kata Wisnu.

Beda dengan Wisnu, Andi Subiyakto, pemilik Usaha Daerah Cahaya Seganten di Cirebon, memproduksi sendiri wajan crepes. Ia membuat loyang khusus crepes sejak tahun 2009. Bahan baku wajan hasil karyanya menggunakan bahan lokal. Andi menyediakan berbagai tipe ukuran wajan crepes, mulai dari diametei 261 entimeter (cm), 28 cm, 30 cm, 32 cm, dengan ketebalan 1,3 cm. "Yang biasaharganya Rp 320.00 perunit," kata pria 32 tahun itu.

Pembeli produknya berasal dari pengusaha waralaba bisnis crepes dan ibu rumah tangga Dalam sebulan dia bisa membuat pesanan hingga 50 unit. "Omzet saya Rp 16 juta per bulan." katanya.

Dia bilang, tidak mudah membuat wajan jenis ini. Untuk menghasilkan wajan berbentuk bulat sempurna serta pipih tanpa cacat gelombang, memerlukan proses bubut yang lama Perlu ketekunan dan kecermatan dalam proses pembuatan wajan. "Wajan crepes yang baik adalah jika didempetkan tidak ada celah tersisa Supaya bisa menghasilkan crepes yang sempurna," tandasnya

Jadi wajar kalau harga wajan crepes memang cukup mahal. Anda berminat?

0 Response to "Manis Bisnis Crepesnya, Laris Juga Wajannya"

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...