Produk Lokal Menembus China

Membanjirnya produk China di Indonesia membuat miris Otty HC Panoedjoe. Karena itu, ia tak kenal terus berupaya mengadang produk China dengan produk lokal. Meski secara kuantitas masih sedikit, tapi akhirnya dari tangan Otty produk lokal bisa diterima masyarakat Beijing, China.

PRODUK yang dibawa Otty ke China adalah Jenis pakaian jadi khusus wanita yang dibuat oleh para pengrajin lokal blmblngan-nya. Sebagian besar pakaian Jadi Itu dipajang di butlknya di OH Center. Jalan Tebet Barat Dalam Raya, Tebet. Jakarta Selatan dan di Golden Plaza Blok B 41-42, Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Saat ditemui Warta Kota beberapa waktu lalu. Otty mengatakan, banjirnya produk China cukup mengganggu pemasaran produk garmen lokal. Tentu saja, lanjut Otty. hal itu karena harga produk China lebih murah. "Padahal, dari sisi kualitas, justru produk lokal lebih baik. Hanya saja, produk China itu jumlahnya lebih banyak karena diproduksi oleh pabrik besar," kata Otty yang berdarah Jawa namun kelahiran Padang. Sumatera Barat, pada April 1965.

Meski Negeri Tirai Bambu saat Ini merupakan pesaing terbesar. Otty tidak mau menyerah begitu saja. Perlahan, dia mengirim produk yang digarap di Jakarta ke Beijing, China. Sekalipun Jumlahnya belum besar.

Rupanya, respons pasar di Beijing cukup baik. Produk busana milik Otty banyak terjual. Selain di China, produk berlabel. OH Boutique milik Ottyjuga dipasarkan ke-Singapura bahkan sampai ke Perancis. Yang terbanyak adalah busana berbahan batik.

Uniknya, model pemasarannya masih lewat mulut ke mulut. "Kami pasarkan lewat teman-teman yang menetap di sana atau yang sering ke negara-negara tersebut, kami lebih baik bergerak di ritel perorangan bukan lewat toko atau pameran. Kami sadar untuk bersaing dengan pabrikan tak mungkin dilakukan." kata wanita yang menjabat sebagai Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ini.

Istri Ibrahim Ini merintis usahanya di bidang garmen sejak tahun 2006. Bermula dari dirinya yang sangat Ingin meningkatkan kualitas produk usaha kecil menengah (UKM), khususnya yang ada di Jakarta. "Secara kualitas produk UKM mampu bersaing dengan produk Impor, hanya saja perlu strategi pemasaran dan manajemen yang baik," kata Otty.

Otty sendiri kemudian mendesain sendiri busana buatannya. Sampai akhirnya produk buatannya menjadi lebih beragam. Sebagai langkah awal pemasaran dia menawarkan produknya ke teman-temannya. Responsnya cukup baik sehingga produk kami terus meningkat," katanya. Saking banyaknyaproduk, Otty lalu membuka butik yang diberi nama OH Butik. Meski begitu harga Jual di OH Center, masih terjangkau. "Kami menyediakan pakaian Jadi dari yang harganya Rp 250.000 sampai kisaran Rp 10 Juta. Semua tergantung dari model, Jenis bahan. dan tingkat kesulitannya. Bila membawa bahan sendiri kami Juga bisa menjahitkan dengan ongkos Rp 150.000 sampai sekitar Rp 5 Juta," ujar Otty

Melatih pelajar SMK

Sebagai program Corporate Sosial Responsibility (CSR), Otty membuka usahanya yang di kawasan Cipete tersebut untuk memberikan pelatihan kepada para pelajar SMK JurusanTata Busana dan sejenisnya tanpa dipungut biaya apapun.

"Jumlahnya sudah ratusan yang kami bimbing untuk memasang payet, membuat pola, memotong sampai pada menjahit dengan metode yang benar dan bagus" ujar perancang busana Ini.

Karena lokasi butlknya tidak terlalu besar Otty terpaksa membatasi Jumlah pesertanya, sehingga pelatihan dilakukan secara bergantian. "Program Ini tetap kami terusnya kami senang bisa berbagi Ilmu khususnya pada generasi muda. Jumlah pesertanya cenderung meningkat dari tahun ke tahun" tambah alumnus Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Jakarta dan Magister Kenotarlatan Universitas Diponegoro Semarang Ini.

Otty menambahkan, pakaian yang dipasarkan oleh OH Butik semuanya dirancangnya sendiri, tidak menerima titipan dari luar. "Omzetnya cukup lumayan setiap bulannya puluhan sampai ratusan potong, terlebih menjelang hari-hari besar seperti Idul Fitri. Tahun Baru dan Natal" ujar Otty pula.

Semenrata Itu, EUln. salah seorang karyawati OH Butik menuturkan, sekarang ini banyak pesanan untuk membuat gaun di OH Center. Umumnya para pelanggan membawa sendiri bahan pakaiannya, untuk kemudian didesain dan dljahlt. Akan tetapi, lanjut EUln, OH Center Juga menyediakan beragam Jenis bahan pakaian. "Waktu mengerjakannya Juga sangat bervariasi ada yang dua minggu sampai dua bulan tergantung tingkat kesulitannya. Untuk gaun penganan yang penuh dengan payet serta hiasan lain bisa dua bulan atau lebih. timpal salah seorang karyawati lannya.

0 Response to "Produk Lokal Menembus China"

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...